Rabu, 12 Maret 2014

Bagaimana Membangun Sebuah Tim Bermental Pemimpin?



Startup selalu ingin menjadi yang terdepan dalam industrinya dengan produk dan layanan yang unik, dan bisnis model yang baru, startup akan menjadi yang terdepan apabila foundernya memiliki karakter seorang leader, mampu memimpin dirinya sendiri dan mampu membangkitkan kepemimpinan sekitarnya. Seorang pmimpin yang dapat mengajak orang lain menjadi pemimpin disebut “contagious leadership”
John Hersey, pada bukunya “Creating Contagious Leadership”, mendiskripsikan 9 jenis kebiasaan untuk menginspirasi budaya “contagious leadership” pada startup, seperti pada bisnis lain atau kegiatan keseharian secara umum. Dia dan Saya percaya bahwa pemimpin harus dapat membuat berbagai keputusan-keputusan yang membutuhkan kepemimpinan yang baik dalam kesehariannya,  sehingga menjadi sebuah kebiasaan atau skill, seorang pemimpin tidak harus dilahirkan sebagai pemimpin atau diberikan pelatihan khusus.
  1. Bisa melihat kualitas kepemimpinan orang lain. Ini adalah kebiasaan yang berfokus pada perhatian, langsung maupun tidak langsung, pada usaha kepemimpinan dan keberhasilan pada member tim lain atau kelompok. Untuk seorang manager dan non contagious leaders, semuanya terpancar/terfokus pada dirinya.
  2. Mengembangkan karakter positif . Contagious leaders mempunyai kebiasaan untuk menunjukkan bagaimana  suatu prestasi bisa dicapai, bukan hanya apa saja pencapaian yang telah dikerjakan. Bukan hanya tentang angka, tetapi bagaimana karakter yang dimilikinya memiliki peran dalam memecahkan masalah.
  3. Berikan pengakuan yang dalam. Jangan hanya memberikan suatu pujian biasa. Contagious leaders mengatakan pada anggota tim (misalnya “Harry”) yang layak dipuji tentang mengapa dan bagaimana ia menyelesaikan pekerjaan yang baik, sedangkan manager dan pemimpin biasa hanya mengatakan “ Good Job, Harry.”
  4. Menekankan pada kekuatan dari timnya, sehingga membuat kekuatan mereka menjadi lebih baik. Manager konvensional berfokus pada hasil kerja jangka pendek dari bawahannya. Contagious leaders memelihara kebiasaan untuk mengakui kelebihan orang lain, dan membantu mereka mengembangkan kelebihannya.
  5. Komunikasi lancar dan efektif . Kebiasaan bertukar informasi, bertukar pikiran dan mengungkapkan secara terbuka pemikirannya dengan sopan, membangun moral, menaikkan produktifitas, dan memberikan contoh contagious leadership. Kebanyakan manager mengatakan pada mereka hanya apa yang mereka perlu ketahui hanya di saat urgent bawahannya membutuhkan informasi ini.
  6. Memberikan visi. Contagious leader membantu perkembangan kebiasaan pada fokus tindakan yang  jelas dan memberikan gambaran atas hasil yang akan dibuat. Manager biasanya hanya memberikan gambaran yang kabur kemana perusahaan akan menuju, jadi mereka tidak bisa memberikan gambaran jelas tentang visi kepada yang lain.
  7. Sentuh hidup seseorang. Memelihara kebiasaan untuk benar-benar mengetahui asset paling berharga Anda, yaitu people. Manager menghindari keterlibatan terlalu dalam dengan siapapun. Kebanyakan tidak tahu secara dekat apakah manajer ini sudah menikah atau belum dan informasi lain tentangnya tersembunyi. Contagious leader tahu kepribadian orang yang membantu dirinya dan lakukan sesuatu untuk mereka, tidak hanya karena ini bagus untuk bisnis, namun karena mereka benar-benar care kepada orang lain.
  8. Dukunglah orang-orang Anda. Manager selalu menekankan kontrol, dibandingkan berkomitmen dan mengambil resiko. Contagious leaders sangatlah cepat mensupport tim mereka, dan selalu membela mereka, meski saat dalam kesulitan.
  9. Mengajarkan untuk mempunyai mental “do it your way”. Contagious leaders memberikan arahan bahwa tim dibawahnya bisa berasumsi memiliki izin melakukan apapun sesuai apa yang diyakininya. Mereka mencoba untuk memperluas konsep dari contagious leadership, dibandingkan membatasi mereka. Sedangkan manager menginginkan staff yang penurut dan menjadi follower. Mereka ingin orang –orangnya melakukan sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Kesimpulannya, pemimpin berbeda dengan manager. Manager berfokus pada proses, sedangkan pemimpin berfokus pada manusia. Pemimpin mempengaruhi orang untuk bisa mewujudkan sesuatu, dibandingkan berbicara bagaimana untuk mewujudkannya. Contagious leader membuat budaya yang menginspirasi orang-orang untuk selalu terikat dengan startup. Pada hasilnya semua tim Anda adalah seorang pemimpin.

Bagaimana Membangun Tim yang Hebat

Sebuah ide yang inovatif dapat menginspirasi pembentukan bisnis baru, tapi untuk mencapai ide yang hebat tersebut, dibutuhkan orang-orang yang brilian yang bisa membuat bisnis itu sukses. Michael Crom, Executive Vice President dan Chief Learning Officer dari Dale Carneigie Training dan co-author dari The Leader in You, membahas langkah awal untuk mensukseskan sebuah startup:
Bentuklah tim Anda. Carilah orang-orang yang hebat dan kembangkan kemampuan memimpin mereka, selama Anda masih memiliki waktu dan dana untuk itu.
Posisi apa yang paling penting untuk diisi pertama kalinya?
Hal paling pertama yang harus Anda perhatikan adalah Anda harus menentukan kompetensi Anda. Sebagai Founder dari perusahaan, Anda harus memiliki visi yang benar-benar jelas, dan tujuan yang jelas yang akan dicapai perusahaan Anda. Jika Anda tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan Anda, maka hal pertama yang mungkin harus Anda kembangkan adalah peran pemimpin. Anda perlu mengidentifikasi apa saja yang perusahaan Anda butuhkan. Biasanya dalam sebuah startup, hal-hal yang dibutuhkan adalah kemampuan berkomunikasi, kemampuan marketing, kemampuan mengatur waktu, dan kemampuan managemen yang baik.
Sifat apa yang dibutuhkan seorang entrepreneur?
Sangat penting untuk mencari orang-orang yang bisa bekerja mencapai tujuannya dan bergairah dengan tujuan yang dimiliki perusahaan Anda. Hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah orang tersebut harus memiliki pengalaman di bidang yang sama dengan pekerjaan yang sekarang ia lakukan. Biasanya orang-orang tersebut bisa didapatkan di perusahaan-perusahaan kecil, karena biasanya mereka tidak terlalu memusingkan peraturan perusahaan dan regulasi-regulasi di perusahaan, yang tidak Anda miliki di startup Anda, sehingga mereka bisa lebih mandiri dan memanfaatkan kemampuan mereka sepenuhnya untuk bekerja dan tidak keberatan untuk melakukan banyak pekerjaan diluar batasan mereka.
Dimana orang-orang hebat itu bisa ditemukan?
Pebisnis pemula biasanya akan sangat bersemangat dengan bisnis baru mereka. Semangat dan antusiasme itu akan menarik orang-orang kedalam tim Anda, dan akan menarik orang-orang yang ingin membantu Anda. Tidak hanya sampai di situ, Anda juga perlu meluangkan waktu untuk aktif dalam komunitas. Anda juga dapat melakukan hal-hal yang dapat membantu orang lain yang mungkin tidak membantu Anda, dan suatu hari nanti Anda akan terkejut dengan orang-orang yang tidak Anda kenal yang tertarik dengan bisnis Anda. Dalam hal ini ditegaskan bahwa networking sangat dibutuhkan oleh siapa saja, apa lagi oleh seorang pebisnis startup.
Tips untuk menambah staff saat biaya terbatas
Saat biaya Anda terbatas, apakah Anda harus menambahkan staff ? Orang-orang seperti apa yang seharusnya Anda pekerjakan dari awal Anda membuka bisnis? Anda harus benar-benar mengidentifikasi orang-orang yang Anda pekerjakan. Apakah ia benar-benar tepat untuk dipekerjakan, atau ia hanya menambah beban dalam perusahaan? Saat biaya Anda terbatas dan Anda membutuhkan orang-orang yang tepat untuk dipekerjakan, pilihlah orang-orang yang memiliki latar belakang yang sesuai dengan bisnis Anda, atau setidaknya memiliki kemampuan dibidang keuangan, atau mungkin seorang marketer hebat. Saat bisnis Anda yang masih tergolong kecil ingin mencari pekerja yang tepat, pilihlah orang-orang yang berbeda dari Anda dan orang-orang yang memiliki multi talenta.

Bagaimana Memasarkan Produk Berbasis Komunitas

Tentunya Sebuah startup memiliki kewajiban untuk membangun sebuah produk yang diminati konsumen. Tetapi sebuah kesalahan ketika semua hal hanya berhenti pada proses penciptaan sebuah produk. Pada dasarnya terdapat faktor lain mengapa konsumen pada akhirnya memiliki keintiman khusus yang mempererat dirinya terhadap sebuah Produk. Yaitu hadirnya Komunitas.
Komunitas sendiri kini telah menjelma menjadi Nyawa baru sebuah produk. Karena pada dasarnya Konsumen membutuhkan figur refleksi dari dirinya dan produk yang dia gunakan. Konsumen membutuhkan adanya tempat bertanya dan berkonsultasi sebagai sesama penikmat sebuah produk. Dan Konsumen membutuhkan keyakinan bahwa terdapat sekelompok orang yang memiliki kesamaan minat serta selera. Inilah yang membangun loyalitas mereka.
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemilik Produk untuk membentuk basis komunitas yang tepat?
1. Kenali dan Pahami Mereka beserta tujuannya.
Tentu saja percuma apabila anda ingin memberikan yang terbaik kepada komunitas anda, tanpa anda mengenal siapa mereka dan apa tujuan mereka terkait dengan penggunaan produk anda,
2. Konsistensi Komunikasi
Bentuklah model komunikasi yang konsisten. Anda bisa memanfaatkan Milis serta akun media sosial anda. Lewat media tersebut, anda wajib hadir dan merespon semua bentuk komunikasi dari komunitas anda
3. Beri Akses Partisipasi
Hadirkan kesempatan untuk mereka berpartisipasi terkait dengan produk anda. Mulai dari hal yang sangat kecil, misalnya anda melibatkan pendapat mereka dalam rencana penambahan fitur baru. Ini akan membentuk rasa memiliki serta kebanggaan yang kuat terhadap produk.
4. Buat Semuanya Mudah
Jangan Pernah persulit Komunitas anda. Beri kemudahan dalam proses apapun selama itu masih memungkinkan terkait dengan mereka dan produk anda.
5. Beri Kebanggaan pad Komunitas
Tanamkanlah sebuah kebanggaan. Rasa berbeda yang mereka peroleh ketika mereka menggunakan produk anda. Hal ini yang akan menciptakan perasaan berbeda ketika mereka bertemu dengan pemakai produk kompetitor.
6. Edukasi Komunitas
Rata-rata komunitas Loyal memiliki pengetahuan yang lebih daripada pemakai biasa produk anda. Dengan anda memberikan edukasi yang lebih mengenai produk anda, komunitas akan menjadi duta dalam menyebarkan informasi serta memberikan kebanggaan tersendiri bagi mereka.
7. Jangan Pernah Paksakan Peraturan
Anda tidak akan bisa menetapkan Peraturan yang kaku terhadap komunitas anda. Pada dasarnya, peraturan yang paling berlaku bagi mereka adalah peraturan yang terbentuk secara alami dari keseharian mereka.
8. Fasilitasi mereka untuk bertemu Komunitas lain
Kebanggaan sebuah komunitas adalah ketika mereka merasa solid dan mereka bertemu dengan komunitas yang lain. Ketika anda merasa telah pada waktu yang tepat, fasilitasi mereka untuk bertemu dan berbagi dengan komunitas lain.
9. Ciptakan Kopdar yang Rutin
Tidak ada artinya apabila anda memperkuat basis komunitas yang pada kenyataannya tidak pernah bertemu langsung. Keintiman yang nyata justru hadir ketika mereka sudah pernah bertemu dan menyapa di dunia nyata. Memfasilitasi pertemuan mereka adalah kewajiban untuk anda.

@Brynerio : Tidak Perlu Skill Dewa Untuk Mendirikan Startup


4ID adalah perusahaan mobile app development yang didirikan tahun 2010 oleh Brynerio dan Cahyo Wicaksono, dirikan dengan misi mendevelop  mobile app yang dapat meleverage kualitas hidup orang Indonesia. The4ID banyak mengerjakan project B2B dan juga memiliki produk consumer internet seperti  MacetTerus, MakanTerus. Di acara BBDevID, Brynerio berbagi cerita dan tips tentang bagaimana membuat mobile startup.

Bangunlah sekarang !
Menurut saya cukup simple bagaimana membuat mobile startup, banyak orang punya pertanyaan seperti “ah saya masih mahasiswa nih, nanti aja deh, saya cari pengalaman dulu”, saya sendiri membuat company saya sekitar 2 tahun sebelum lulus kuliah, sekitar 2009 pada saat masih kuliah dan tidak masalah buat saya, kalau kita dengar kata teman-teman senior yang memulai companynya di usia lebih tua, mereka punya banyak sekali pemikiran karena sudah menikah, bagaimana kalau besok tidak bisa makan? Pada waktu itu yang saya pikirkan hanya “kalau tidak bisa makan ya tidak masalah buat saya”, soal umur, saya mulai usia 23, sekarang saya 26, pada saat itu ya saya mainnya sama cak Uding, Om Deddy, Sarim yang usianya 30-40an, saya sangat bersyukur bertemu dengan mereka karena sangat open dan membantu saya.
Saya bukan orang teknikal, sampai sekarang saya tidak mengerti koding, saya hanya memikirkan business sidenya saja, saya punya partner 1 orang teknikal yang menjadi cofounder teknikal, kami bagi tugas “elo di depan komputer, gw yang di depan muka orang lain”, saya yang keluar cari proyek, cari kolaborasi, baik itu dengan RIMM, community, company dan lain-lain.
Perlu Modal Besar ?
Pertama kali buat, modal saya 25 juta, sebenarnya kalau mau kan tidak seberat sampai ratusan juta atau miliaran, nah basically kalau kamu adalah seorang developer, kamu tidak perlu modal banyak, karena kamu punya komputer sendiri, skill development sendiri, dalam kasus saya, saya tidak punya skill development, saya harus hire developer dan dia harus makan, modal saya untuk itu saja,  dari komunitas IDBlackbery saya kenal dengan teman-teman dari operator, setelah product saya “Maceterus” itu launching saya dapat funding dari RIM dan sangat membantu karena sampai sekarang saya jadi bisa ketemu klien-klien yang lain.
Perlu Skill dewa ?
Tidak harus, seinget saya, partner saya namanya Cahyo, baru sebulan dua bulan belajar Development Blackberry, baru ada satu aplikasi yang dia buat yaitu RSS reader sederhana, yang paling penting ya kita harus mau belajar dan berani mencoba, kita tidak perlu jago-jago amat, asal berani coba, orang yang punya ide di luar sana banyak, yang bisa ngerjain banyak, tapi orang yang berani melakukan sedikit sekali.
Susah tidak buatnya?
Untuk urusan jadi dirut itu gampang, tinggal ke notaris, bikin PT selesai, tetapi soal perjalanannya cukup sulit, akhir tahun lalu saya hampir bangkrut, tetapi selama kamu passionate melakukannya dan punya komitmen terhadap apa yang kamu lakukan, pasti ada jalannya, dan karena kita punya passion itu, biasanya kita jadi punya environment yang akan mensupport kita,RIM sendiri butuh application dan developer, jadi mereka pasti membantu, teman-teman komunitas mobile developer, 4ID juga berkolaborasi dengan BetterB, 7Langit yang sebenarnya kompetitor tetapi temenan juga, karena kami tumbuh dari komunitas yang sama, kapanpun dibutuhkan kami selalu saling kontak.
Kita tidak perlu jadi tua dulu untuk memulai, tidak perlu banya pengalaman untuk memulai, tidak perlu kaya untuk memulai, tidak perlu bisa koding, asal ada keberanian, komunikasi dan komunitas kita sudah bisa memulai.
Saya sewaktu masih mahasiswa, saya dealing sama Johan Kramer,  RIM dari Singapore, waktu itu saya belum kenal dia, saya cerita saja ke mereka “Saya mau buat aplikasi ini dan itu, nah apa yang mereka bisa bantu?” ternyata mereka helpful, Sarim dan lain-lainnya juga helpful.
Harus ada di komunitas yang tepat
Nah hal lain yang penting, kalau kalian mobile developer dan sering mingle di komunitas mobile developer, jangan cuma nongkrong di komunitas BBDevID karena ujung-ujungnya kalian hanya ketemu dengan sesama developer, saya dulu kebanyakan mingle di IDBlackberry yang mayoritas adalah user, di situ saya kenal orang operator, orang RIMM dan juga klien. Ada yang pernah tiba-tiba kontak saya, “Bryn katanya bikin 4ID ya? Company gue mau bikin apps nih, gw tau elo dari IDBlackberry” hal seperti ini sering terjadi. Orang RIM tahu saya awalnya sebagai orang di BBDevID bukan sebagai entrepreneur. Jadi dipikir-pikir modal saya waktu buat startup itu bukan kuliah saya yang teknik fisika, bukan uang saya, uang saya tidak banyak, dapat 25 juta saja dari freelance motret dan MC, modal tampang juga tidak, modalnya ya ngemeng dan kenal orang, dari situ semua menurut saya sangat membantu.
Corenya startup menurut saya ada dua : Butuh 1 orang yang bisa koding dan 1 orang jualan tapi benar-benar harus dengan partner yang kompak dan tidak selfish, kita tidak bisa kerjakan semuanya sendirian. Kalau mau sendirian dah jadi seperti freelancer saja. Waktu itu saya dan Cahyo sudah cukup, apapun ide yang keluar dari kepala saya bisa dia bikin, apapun mau klien dia juga bisa buat, tetapi dia tidak mungkin punya waktu untuk ketemu klien, jadi itu harus menjadi porsi saya, kalau klien marah-marah minta revisi, yang kena muka saya, dia kerja tenang saja.
Seringkali ada keadaan dimana kalian sebagai developer diajak oleh 4 orang developer lain, menurut saya it wont work, atau sebaliknya orang seperti saya yang tipe sales ngumpul ramai-ramai jadi satu untuk buat produk, ya tidak akan ada hasilnya.
Jangan lupakan orang yang memahami UI (User Interface) dan UX (User Experience), karena dalam sebuah tim membuat aplikasi, orang seperti saya kan mikirnya bagaimana monetizenya, buat idenya, sedangkan partner saya, Cahyo memikirkan bagaimana teknologinya yang canggih, lalu setelah appsnya jadi, kita menggunakannya justru merasa sulit dan complicated, not easy to use, faktor ini tergantung dari orang UI nya.
Why Mobile ?
Jumlah pengguna mobile di Indonesia sudah melebihi jumlah penduduk di Indonesia, sudah bukan 24/7 seperti Circle K dan Seven Eleven, karena kita lebih attach ke mobile devices daripada convenience store dan PC. Beberapa klien saya selain marketing ATL dan BTL mulai ingin tahu hobi dan minat customer saya apa? Ini sesuatu yang kita bisa dapat dari mobile apps, kita dapat kebiasaan usagenya dia, dia sering buka apps bagian apanya, apakah otomotif, news, fashion, dibandingkan dengan billboard, kebiasaan customer tidak bisa diketahui, jadi brand-brand mulai narrow casting ke arah yang spesifik selain investasinya kecil.
Selain itu, saat ini operator banyak yang invest ke mobile internet, diperkirakan dalam beberapa tahun ke depan mobile internet usage akan meledak di Indonesia, so, let’s ride the wave !

Do’s & Don’ts : Penggunaan Twitter untuk Startup

Seperti yang kita ketahui, Twitter adalah Fenomena di Indonesia. Beberapa data menunjukan bahwa Indonesia adalah Negara dengan tingkat interaksi sangat luar biasa dalam penggunaan twitter. Ya itulah budaya Indonesia. Gemar berbagi opini serta gemar saling bersapa.
Hadirnya Twitter di tengah masyarakat Indonesia awalnya dikuasai oleh individu, hingga pada saat Brand melihat ini sebagai salah satu Komunikasi yang efektif untuk “masuk secara Halus” dalam percakapan sehari-hari konsumen. Brand berubah menjadi manusia dan kerap menciptakan percakapan yang secara halus berisi sebuah komunikasi pemasaran produk.
Bagi sebuah Startup, bisa jadi twitter adalah Tools andalan dalam menciptakan komunikasi pemasaran tahap awal kepada konsumen. Dengan keterbatasan biaya dan sumber daya Manusia, startup dapat tetap menggalang penyebaran informasi maksimal apabila mempergunakan Twitter dalam berkomunikasi dengan cara yang benar. Untuk itu, kita harus mengetahui apa yang harus dan apa yang justru dihindari dalam penggunaan Twitter sebagai media komunikasi dan pemasaran bagi startup:

1. Berkomunikasi Dua arah
Jangan berkomunikasi lewat twitter dengan masih memakai “Broadcast Mindset”. Justru dengan adanya Twitter, anda harusnya memfasilitasi komunikasi konsumen. Ciptakan komunikasi 2 arah yang memungkinkan terjadi keintiman yang melekat serta turut menjadi problem solver konsumen.
2. Berkarakter
Bangunlah karakter. Buatlah konsumen dapat menggambarkan Brand anda sebagai manusia dipikirannya. Hadirlah dengan konsistensi sifat, gaya bicara dan karakter konten. Apabila anda hadir tanpa karakter, tidak akan terbentuk kecenderungan menganggap bentuk komunikasi anda menarik. Dan lama-lama anda akan ditinggalkan.
3. Rencanakan Konten
Menjadi “manusia” dalam twitter bukan berarti anda boleh mencantumkan twit semaunya. Rencanakanlah Konten yang akan anda hadirkan. Selain memastikan Konten tersebut relevan, harus ada konsistensi dalam menghadirkan konten. Ini dapat diakali dengan membentuk semacam Rubrik harian atau mingguan yang disertai dengan Hashtag.
4. Menganalisis Perkembangan
Walaupun Twitter adalah salah satu alat komunikasi pemasaran, tetapi menghadirkan target adalah kewajiban. Analisislah perkembangan Twitter anda (terkait dengan Karakter respon, mention, RT, jumlah Follower dan lain-lain). Pelajari perkembangannya apabila sukses atau malah mengecewakan. Berilah target perkembangan. Karena semakin besar pengikut anda, semakin besar eksposur yang anda terima setiap anda menghadirkan informasi terkait dengan startup anda.
5. Responsif, Bukan Reaktif.
Twitter adalah media komunikasi yang cenderung bebas. Hal ini memungkinkan untuk setiap orang berkata apapun. Meski itu baik atau buruk. Pada suatu kasus, kesalahan kecil yang anda perbuat dapat membesar dengan sangat hebat di Twitter. Ingat untuk Responsif, pelajari dan pahami kesalahan. Klarifikasi sebuah kesalahan berdasarkan seberapa besar dampak yang sedang terjadi. Komunikasikan dengan tetap tenang dan berujung kepada sebuah perbaikan. Hindari ngotot, berucap keras, menantang balik atau melakukan hal kekanak-kanakan. Ingat anda sedang menjadi sebuah brand, menjadi reaktif berlebihan hanya akan membuat anda semakin diserang.

6 Kunci untuk Memulai Bisnis yang Sukses

Maria Contreras-Sweet Maria Contreras-Sweet sering mendengar teman dan relasinya bersemangat untuk berhenti dari pekerjaannya untuk memulai membangun perusahaannya sendiri. Namun entrepreneur yang sukses dan pemilik bank biasanya akan menasihati mereka untuk menunggu. Maria menyarankan untuk melakukan riset selama masih bertahan di pekerjaan yang Anda geluti.
Maria sendiri adalah seorang mantan eksekutif perusahaan dan pernah sekali menjabat di pemerintahan selama lima belas tahun. Ia memulai agensi lembaga public miliknya sendiri dan menjabat sebagai sekretaris bisnis, perumahan, dan transportasi dalam administrasi California Government Gray Davis. Pada November 2006, ia memulai membangun Bank Promerica (singkatan dari Promise of America).
Selain itu juga ada beberapa saran lainnya dari Maria agar mengeksplorasi konsep bisnis dengan lebih berhati-hati. Berikut ada enam hal yang perlu diperhatikan dalam pengajuan konsep bisnis:
  1. Apakah konsep Anda unik? Semua Entrepreneur memulai sebagai ikan kecil di dalam kolam yang besar. Apabila Anda bermaksud untuk memulai suatu bisnis, coba tanyakan pertanyaan berikut ini : “Apakah ceruk (niche) Anda? Bagaimanakah Anda membedakan diri dengan yang lain? Inovasi apakah yang ditawarkan? Hal apa yang Anda perbaiki yang belum diperbaiki sampai saat ini?” Orang-orang mencari inovasi. Mereka mencari sesuatu yang berbeda, yang baru, sesuatu yang mutakhir. Sebaliknya, Anda hanya akan menemukan diri Anda sama saja dengan yang lainnya.
  2. Apakah Anda menemukan hambatan untuk masuk? Pertimbangkan orang lain dapat dengan mudah meniru usaha Anda. Bagaimana nasib Anda apabila ada orang lain yang mempunyai sumber daya pemasaran yang lebih dari Anda, meniru usaha Anda, dan membuat lebih besar? Pastikan Anda telah membuat trademark dan mendaftarkan usaha Anda secara legal. Apa yang dapat Anda lakukan untuk membuat produk Anda lebih spesial yang tidak dapat dilakukan orang lain?
  3. Pilih pasar yang sedang bertumbuh (emerging market). Di dalam kondisi perekonomian yang sedang bergejolak, Anda akan lebih suka berusaha dalam pasar yang sedang bertumbuh, dimana pasar tersebut memiliki potensial kelangsungan hidupnya lebih lama.
  4. Anda memerlukan jaringan (network) yang baik. Termasuk di sini adalah jaringan pribadi Anda, seperti pengacara, akuntan, pemasar, bersama dengan teman-teman Anda dan orang-orang yang akan bersedia memberikan potongan harga sampai Anda mampu menumbuhkan bisnis Anda. Dan orang-orang yang akan membicarakan, mempromosikan produk Anda dan menyebarkan berita mengenai perusahaan Anda. Anda dapat membangun jaringan ini selama Anda masih bekerja, dengan bergabung dalam organisasi-organisasi yang di dalamnya juga termasuk target customer Anda. Apabila Anda sedang menjual boneka, bergabunglah dalam organisasi yang bergerak di bidang anak-anak.
  5. Anda harus memiliki passion. Sebagian besar orang menyebutnya passion, namun sesungguhnya itu adalah energi yang tidak berkesudahan. Anda harus bangun pagi, bekerja sampai larut, menguras passion, menguras energi Anda, dan tentunya menguras diri Anda sendiri.
  6. Memiliki catatan kredit atau catatan utang yang baik. Dalam kondisi krisis ekonomi seperti sekarang ini, orang kebanyakan tidak mengatur kredit mereka dengan baik. Anda perlu menghubungi kreditur dan merancang ulang jadwal pengembalian dan agar kreditur mau bekerja sama dengan Anda pada tingkat bunga tertentu.
Catatan utang yang baik nantinya akan sangat membantu Anda untuk memperoleh pinjaman. Ketika Anda memiliki kredit yang buruk, Anda perlu mendatangi Angel Investor atau Venture Capital. Hal itu juga berarti Anda memberikan sebagian dari perusahaan Anda karena Anda tidak memiliki cukup dana atau kredit yang cukup untuk memperoleh pinjaman.
Menerima investasi itu layaknya sebuah pernikahan. Sekalinya Anda menerima investasi dari seseorang, Anda tidak dapat memecatnya begitu saja. Ia akan bertahan di dalam bisnis Anda untuk waktu yang lama dan memiliki sebagian dari bisnis Anda.
Sebagai seorang Entrepreneur baru, Anda juga harus memahami ikatan kerja finansial bisnis Anda. Anda harus memahami pricing produk, tingkat margin, menyisihkan dana untuk riset dan pengembangan, dan ingat untuk membayar tagihan tepat waktu. Anda harus memahami dan menguasai pengetahuan ini sebelum mendelegasikannya pada orang lain. Anda perlu memahaminya seperti seorang CFO (Chief Financial Officer), bagaimana bisnis Anda bekerja dan bagaimana kondisi finansialnya.
Akhir kata, Anda harus mengingat bahwa memulai suatu bisnis bukanlah seperti sprint (lari jarak pendek) melainkan adalah long-run (lari jarak jauh), maka persiapkanlah langkah Anda.

Bagaimana Mendefinisikan Target Market Untuk Bisnis Anda



Untuk membangun bisnis yang solid, pertama kali yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi customer Anda dan merancang strategi marketing Anda.
Dengan keadaan ekonomi global yang tengah memburuk saat ini, memiliki target pasar yang jelas menjadi sangat penting bagi sebuah bisnis. Tidak ada yang satu bisnispun yang mampu mentarget semua kalangan. Terlebih bisnis kecil, untuk dapat berkompetisi di market yang penuh dengan perusahaan besar, harus mampu mengidentifikasi target market dengan jelas.
Banyak bisnis mengatakan bahwa “Semua orang menyukai produk saya”, sebagian lagi mengatakan target saya adalah pemiliki bisnis kecil, pemilik rumah, atau ibu rumah tangga. Semua itu terlalu umum untuk dijadikan target pasar mereka.
Menargetkan market yang spesifik bukan berarti Anda melupakan customer yang tidak memenuhi kriteria sebagai customer Anda. Namun hal ini berfungsi untuk membuat Anda fokus dalam memasarkan produk dan memengenalkan produk Anda pada market yang spesifik tersebut, yang akan berarti merekalah yang akan paling banyak membeli produk Anda. Hal ini akan membuat Anda menjadi lebih mudah, efisien, dan efektif dalam mendapatkan customer.
Sebagai contoh perusahaan desain interior lebih memilih mentarget para pemilik rumah dengan usia 35-65 tahun dengan pendapatan $150.000 di Baton Rouge, Lousiana. Untuk mendapatkan pasar yang lebih spesifik ke depannya, perusahaan ini harus memilih target yang tertarik pada pembuatan dapur dan renovasi rumah. Kemudian target tersebut dapat dipilah menjadi dua, orang tua, atau orang dewasa.
Dengan sudah jelasnya target Anda, akan menjadi lebih mudah untuk menentukan dimana dan bagaimana untuk memasarkan perusahaan Anda. Berikut beberapa tips untuk membantu Anda mendapatkan target pasar Anda:
Lihat latar belakang Customer Anda
Siapa customer Anda sekarang, dan mengapa mereka membeli dari Anda? Lihat karakteristik dan interest-nya. Hal mana yang paling bisa menarik customer? Sangat mungkin bahwa beberapa orang dari hal tersebut mendapatkan manfaat dari produk/ layanan Anda.
Lihat Kompetitor Anda
Siapa competitor Anda? Bagaimana customer mereka saat ini? Jangan samakan market Anda dengan mereka. Cobalah memilih market niche yang mereka abaikan.
Analisa Produk/Layanan Anda
Tulis semua jenis produk dan layanan Anda. Setiap jenisnya, tuliskan keuntungan yang bisa disediakan kepada customer (juga “keuntungan dari keuntungan”) sebagai contoh : Seorang designer grafis menawarkan kualitas yang tinggi akan desainnya. Manfaatnya adalah menciptakan suatu image perusahaan yang professional, kemudian image tersebut akan menarik customer karena mereka melihat perusahaan tersebut professional dan terpercaya. Jadi kesimpulannya, keuntungan dari desain berkualitas tersebut adalah dapat mendapatkan customer dan uang yang lebih banyak.
Meskipun Anda telah menulis manfaatnya, buatlah kriteria target customer Anda yang membutuhkan manfaat tersebut. Contoh seorang designer grafis menargetkan target pada perusahaan yang membutuhkan media untuk memperluas target pasarnya. Walaupun sangat umum, tetapi Anda tahu dasarnya dari mana untuk memulai.